Sabtu, 29 November 2014


Tokoh dalam teater memiliki karakter berbeda-beda. Tokoh yang berbeda-beda membutuhkan penampilan yang berbeda sesuai karakternya. Tata rias merupakan salah satu cara menampilkan karakter tokoh yang berbeda-beda tersebut. 
Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia



Sebagai seorang penata rias, kita harus mempelajari karakter masing-masing tokoh dan tema dari naskah tersebut. Dengan demikian, sebelum kita menata rias seorang pemain, kita sudah punya ide bagaimana merubah wajah pemain tersebut sesuai dengan tokoh yang akan dibawakannya. 

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia

Teater eL Na'ma Indonesia


Teater eL Na'ma Indonesia

Adapun Tata rias dalam teater memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menyempurnakan penampilan wajah: wajah seorang pemain memiliki kekurangan yang bisa disempurnakan dengan mengaplikasikan tata rias.  Misalkan: hidung yg kurang mancung.
2.  Menggambarkan karakter tokoh: Karakter berarti watak. Tata rias berfungsi melukiskan watak tokoh dengan mengubah wajah pemeran menyangkut aspek usia, ras, bentuk wajah. Misalkan seorang yg optimis digambarkan dengan tarikan sudut mata cenderung ke atas. Sebaliknya tokoh yg pesimistis cenderung memeiliki karakter garis mata yang menurun.

Before-After "Marilyn Monroe"
3. Memberi efek gerak pada ekspresi pemain: wajah seorang pemain diatas panggung, tampak datar ketika tertimpa cahaya lampu. Oleh karena itu dibutuhkan tata rias untuk menampilkan dimensi wajah pemain. Tata rias berfungsi untuk menegaskan garis-garis wajah karakter, sehingga saat berekspresi muncul efek gerak yang tegas dan dapat ditangkap oleh penonton.
"My One & Only" London School Public Relations Jakarta
4. Menegaskan dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh: menampilkan wajah sesuai dengan tokohnmembutuhkan garis baru yang membentuk wajah baru. Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain. Misalkan seorang remaja yang memerankan seorang yang telah berumur 50 th. Wajah perlu ditambahkan garis-garis kerutan sesuai wajah seseorang yang berumur 50 th.

5. Menambahkan aspek dramatik: Peristiwa teater selalu tumbuh dan berkembang. Tokoh-tokoh mengalami berbagai peristiwa sehingga terjadi perubahan dan penambahan pada tata rias. Misalkan seseorang yang tersayat wajahnya, maka dibutuhkan tata rias yang memberikan efek sesuai dengan kebutuhan. Tata rias bisa memberikan efek dramatic dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sesuai dengan kebutuhan.

Ciri-ciri tata rias panggung :
1.      Garis-garis rias wajah yang tajam
2.      Pilihan-pilihan warna yang menyolok dan kontras
3.      Alas bedak yang digunakan lebih tebal

Aksen dalam tata rias panggung:
1.      Pipi perlu diberi blush on
2.      Dahi banyak kerutan
3.      Dagu ada cekungan
4.      Pelipis akan mendalam, maka perlu diberi shadow
5.      Pangkal hidung ada kerut-kerut
6.      Mulut banyak pecah-pecah
7.      Mata, penonjolan mata dan kantong mata
8. Mata perlu di beri shadow
Teater FEUI (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) Depok

  
Teater FEUI (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia) Depok

Tahapan dalam tata rias panggung:
1.  Bersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar
2.  Pelembab : ratakan pada seluruh wajah dan leher.
3.  Foundation: ratakan pada seluruh wajah dan leher.
4. Bedak tabur: oleskan di wajah pakai spon. Kemudian diratakan dengan kuas besar.
5.  Bedak padat: disapu ke seluruh wajah dan leher memakai kuas besar.
6. Pada bagian pipi, oleskan blush on sesuai dengan karakter. Misalkan remaja: warna pink tua. Orang tua: orange dicampur coklat tua.
7. Pakaikan eye shadow pada mata.
8. Eye liner diatas mata. (tebal)
9. Maskara. Jepit bulu mata, sapukan dari atas bulu mata, kemudian dari bawah bulu mata. Pakaikan bulu mata, jika dibutuhkan. (sesuai peran)
10.Alis. Buat alis sesuai karakter. (tebal)
11.Hidung: kita pakaikan  shadow coklat tua pada tulang hidung bagian samping. Dan shadow putih pada bagian atas hidung.
12.Lipstik. Pakaikan warna lipstik sesuai karakter. Remaja: pakai pink tua. Orang tua : pakai warna coklat. Ibu-ibu: pakai warna merah.
13.Kita buat garis penegasan pada bagian-bagian tertentu dengan pinsil alis warna hitam. Kemudian kita timpa dengan shadow warna coklat tua. Di samping garis penegasan, kita sapukan eye shadow warna putih.
14.Kita pakaikan shadow putih pada bagian-bagian tertentu untuk membentuk cahaya. 

http://ftj.or.id/event/teater-el-nama-kocak-kacik

Berikut 2 contoh video pementasan yang pernah Nufus Art tangani:


 






0 komentar: